Search This Blog
Gaming Tech Pedia merupakan media yang membahas terkait Game, Gadget, dan Otomotif secara up to date.
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Niantic Jual Divisi Pokémon Go ke Scopely Rp 57 Triliun? Ini Alasan & Dampaknya bagi Pemain!
Niantic, pengembang dibalik fenomena global Pokémon
Go,
dikabarkan tengah mempertimbangkan penjualan
divisi game
mereka seharga Rp 57 triliun kepada
Scopely Inc., perusahaan
game mobile yang berada di Arab Saudi.
Langkah ini muncul setelah serangkaian
tantangan yang dihadapi
Niantic pasca kesuksesan Pokémon Go pada
2016. Meskipun game
tersebut mencapai lebih dari 500 juta unduhan
di tahun
peluncurannya, proyek-proyek berikutnya seperti
Ingress dan
Harry Potter: Wizards Unite tidak mampu menandingi popularitasnya.
Pada 2022, Niantic merumahkan 8% karyawannya
dan membatalkan
empat proyek game, termasuk Harry Potter:
Wizards Unite.
Tahun berikutnya, perusahaan memberhentikan 230
karyawan dan
menghentikan pengembangan game bertema NBA dan
Marvel.
Jika kesepakatan ini terealisasi, Niantic
kemungkinan akan mengalihkan
fokusnya kembali ke teknologi geospasial,
bidang yang menjadi dasar
pendiriannya sebelum terjun ke industri game.
Sementara itu, Scopely
berpotensi memperluas portofolio gamenya dengan
mengakuisisi divisi
game Niantic, termasuk Pokémon Go.
Perlu dicatat bahwa hingga saat ini, baik
Niantic maupun Scopely belum
memberikan pernyataan resmi terkait rencana
akuisisi ini.
Masa Depan Pokémon Go Pasca
Akuisisi
Jika akuisisi ini benar-benar terjadi, banyak
penggemar yang
bertanya-tanya tentang masa depan Pokémon Go.
Scopely
dikenal sebagai perusahaan game mobile yang
fokus pada
monetisasi dan pengalaman pengguna jangka
panjang. Ini berarti
ada kemungkinan besar Pokémon Go akan
mengalami perubahan
signifikan, baik dari segi konten, event,
maupun strategi bisnis.
Salah satu kemungkinan adalah peningkatan fitur
berbasis live service
yang lebih agresif, seperti event berbayar,
item eksklusif, atau bahkan
mekanisme langganan premium. Langkah ini bisa
jadi strategi Scopely
untuk memaksimalkan keuntungan dari komunitas
besar yang masih
aktif memainkan Pokémon Go.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa
perubahan kepemilikan
bisa berdampak pada pengalaman pemain. Jika
Scopely terlalu fokus
pada monetisasi tanpa inovasi yang cukup, bisa
saja jumlah pemain
aktif akan berkurang secara bertahap.
Apa Alasan Niantic Menjual
Divisi Game?
Keputusan Niantic untuk menjual divisi gamenya
kemungkinan besar
dipicu oleh berbagai faktor, di antaranya:
Penurunan Popularitas Pokémon
Go
Meskipun masih memiliki basis pemain setia,
jumlah pemain
Pokémon Go tidak sepopuler saat awal perilisannya di tahun 2016.
Tren game berbasis Augmented Reality (AR)
juga tidak berkembang
secepat yang diharapkan Niantic, sehingga
pendapatan dari game
ini
cenderung stagnan.
Gagalnya Proyek-Proyek Lain
Setelah kesuksesan besar Pokémon Go,
Niantic mencoba
mengembangkan game berbasis AR lainnya, seperti
Harry Potter: Wizards Unite, Pikmin Bloom, dan NBA All-World.
Sayangnya, semua proyek ini gagal menarik
perhatian pasar dan beberapa
di antaranya bahkan ditutup dalam waktu
singkat.
Fokus Kembali ke Teknologi
Geospasial
Niantic sebenarnya bukan perusahaan game murni.
Sebelum
meluncurkan Pokémon Go, mereka berfokus
pada teknologi geospasial
dan pengembangan aplikasi berbasis peta. Ada
kemungkinan besar
mereka ingin kembali ke bidang ini, terutama
dengan meningkatnya
potensi pasar Metaverse dan teknologi AR
untuk industri lain.
Dampak Akuisisi Ini bagi
Industri Game Mobile
Jika akuisisi oleh Scopely terjadi,
industri game mobile bisa
melihat perubahan besar dalam cara pengelolaan
game berbasis
komunitas.
Dominasi Scopely dalam
Industri Game Mobile
Scopely telah memiliki berbagai game populer
seperti Star Trek Fleet
Command dan Marvel Strike Force. Dengan tambahan Pokémon Go,
perusahaan ini bisa semakin kuat dalam
persaingan global di
sektor game mobile.
Perubahan Strategi Monetisasi
di Pokémon Go
Pemain Pokémon Go harus bersiap menghadapi
kemungkinan
perubahan sistem ekonomi dalam game. Scopely
kemungkinan akan
menerapkan model monetisasi yang lebih agresif,
termasuk lebih banyak
event eksklusif berbayar dan peningkatan
transaksi mikro.
Evolusi Augmented Reality (AR)
dalam Game Mobile
Akuisisi ini juga bisa mempercepat inovasi
dalam teknologi AR di
industri game mobile. Jika Scopely ingin
mempertahankan daya tarik
Pokémon Go, mereka mungkin akan berinvestasi
dalam fitur-fitur AR
yang lebih canggih dan pengalaman bermain yang
lebih imersif.
Kesimpulan
Penjualan divisi game Pokémon Go oleh
Niantic ke Scopely menjadi
peristiwa besar di industri game mobile.
Langkah ini kemungkinan dipicu
oleh penurunan performa game AR Niantic serta
keinginan mereka untuk
kembali fokus ke teknologi geospasial.
Sementara itu, jika akuisisi ini terjadi, Scopely
berpotensi mengubah
arah Pokémon Go, baik dari segi fitur, event,
maupun strategi monetisasi.
Hal ini bisa membawa dampak positif maupun
negatif bagi para pemain
setia game ini.
Untuk saat ini, baik Niantic maupun Scopely
masih belum memberikan
pernyataan resmi terkait akuisisi ini. Namun,
dengan nilai transaksi yang
mencapai Rp 57 triliun, keputusan ini
bisa menjadi salah satu momen
penting dalam sejarah industri game mobile.
Relevansi:
- Niantic
jual Pokémon Go
- Scopely
akuisisi game mobile
- Masa depan
Pokémon Go
- Niantic
fokus geospasial
- Industri
gim mobile 2024
- Augmented
Reality gaming
- Get link
- X
- Other Apps
Popular Posts
3 HP Gaming Terbaik 2025 untuk Main Game Tanpa Lag!
- Get link
- X
- Other Apps
Perhatian Untuk Para Gamers: Game Gratis Memuat Malware Pencuri Data
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment